Jakarta, kabarpertiwi.com – Pada 12 November 2024, Pemerintah Indonesia dan Northern Territory (NT) Australia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama dalam rantai pasok mineral kritis dan material strategis. Kesepakatan ini bertujuan membentuk kerangka kolaboratif yang mendorong pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi bagi kedua belah pihak.
Sebagai tindak lanjut, pada 18 Februari 2025, telah dilakukan sosialisasi MoU tersebut kepada perusahaan tambang di Indonesia. Selain itu, dibahas rencana “Indonesia NT Mineral Roadshow” yang akan dilaksanakan pada April 2025, di mana perusahaan pertambangan Indonesia akan mengunjungi NT, Australia. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam eksplorasi dan pengembangan teknologi pengolahan serta pemurnian mineral.
Kerja sama ini juga mencakup promosi investasi di sektor mineral kritis, studi bersama, adopsi praktik penambangan berkelanjutan, dan program pengembangan keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan. Langkah ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada batubara dan memanfaatkan potensi energi terbarukan, serta mendukung NT Australia dalam diversifikasi pasokan mineralnya.
Selain itu, delegasi NT Australia yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan, Bisnis, dan Hubungan Kawasan Asia, Robyn Cahill, mengunjungi Indonesia pada 17-23 Februari 2025. Kunjungan ini bertujuan memperdalam hubungan perdagangan dan investasi, serta mengeksplorasi peluang baru di sektor mineral kritis dan strategis.
Melalui serangkaian inisiatif ini, Indonesia dan NT Australia berkomitmen memperkuat posisi dalam rantai pasok mineral global, mendukung transisi energi bersih, dan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam rangka upaya memperkuat ketahanan energi, Indonesia mengurangi ketergantungan pada batu bara dengan melakukan diversifikasi sumber energi dan memanfaatkan potensi besar energi terbarukan, seperti panas bumi, tenaga surya, angin, air, dan biomassa. Upaya tersebut tentu sejalan dengan upaya tetap menjaga kemaslahatan lingkungan.
“Selain itu, kami menerapkan praktik-praktik untuk mencegah hilangnya keanekaragaman hayati dan melindungi ekosistem alami, memastikan bahwa upaya pembangunan kami berkelanjutan dan bertanggung jawab,” ucap Dadan.
Melalui kolaborasi domestik hingga internasional, kedepan Indonesia diproyeksikan agar lebih menarik investasi dan membangun kemitraan strategis yang lebih kuat dan berkelanjutan. “Kami memprioritaskan menarik investasi dan membangun kemitraan strategis. Kami menyadari pentingnya menarik investasi dan membina kemitraan strategis untuk meningkatkan kemampuan pemrosesan hilir kami. Dengan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan domestik dan internasional, kami bertujuan untuk membangun rantai pasokan global yang tangguh, beragam, dan berkelanjutan yang tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia tetapi juga komunitas global,” tutup Dadan dalam sambutannya.
Laporan: Admin